Gaet Investor di Nikkei Forum, Menperin: Politik dan Ekonomi RI Stabil
By Abdi Satria
nusakini.com-Tokyo-Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia telah melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 yang berjalan sukses dan lancar. Situasi yang kondusif juga menandakan bahwa roda perekonomian di Indonesia masih berjalan normal serta kondisi sosial masyarakat tetap optimistis menyongsong masa depan bangsa ke arah yang semakin baik.
“Kami baru saja menyelesaikan Pemilu yang terbesar dan paling kompleks di dunia. Warga Indonesia semuanya merajut persatuan untukmembangun bangsa bersama-sama,” kata Menperin saat menjadi pembicara pada acara Nikkei Forum di Tokyo, Jepang, Kamis (30/5) waktu setempat.
Kehadiran Airlangga Hartarto tersebut mewakili Pemerintah Indonesia, yang semula dijadwalkan adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla, namun berhalangan hadir. Pertemuan internasional ini dihadiri sejumlah pemimpin politik, ekonomi dan akademik dari wilayah Asia dengan mengusung tema 25th International Conference on The Future of Asia.
Airlangga menuturkan, dukungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari partai politik di parlemen lebih dari 60 persen. Bahkan, nantinya semakin kuat lagi karena akan mendapat tambahan dukungan. “Tampaknya akan ada sekitar 20 persen tambahan dari anggota parlemen lain. Mereka sudah bersiap juga untuk mendukung pemerintahan Bapak Jokowi ke depan," tandasnya.
Menurut Airlangga, dukungan yang besar untuk Presiden Jokowi menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap pemerintah saat ini masih sangat besar. Hal ini mencerminkan pula bahwa Indonesia sudah ada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan pembangunannya. “Seperti sudah kita ketahui, hasil Pemilu tahun ini Presiden Jokowi menang dengan margin yang cukup besar, hampir 12 persen,” tuturnya.
Dengan hasil tersebut, Airlangga meyakinkan kepada peserta yang hadir dalam Nikkei Forum, bahwa periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi akan lebih mengupayakan pada reformasi kebijakan. Apalagi, pemerintahannya juga akan mendapat dukungan besar dari pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
“Politik di Indonesia memang tampak kompleks, namun dengan kemenangan ini, pemerintah akan segera menempuh upaya mengimplementasikan kebijakan pro-investasi dan pro-bisnis,” paparnya.
Menperin pun menyampaikan, untuk implementasi kebijakan pro-investasi, Pemerintah Indonesia telah mengupayakan banyak pemberian fasilitas insentif fiskal kepada para investor. Misalnya, yang akan segera diluncurkan adalah super deductible tax, yakni insentif fiskal untuk perusahaan-perusahaan yang aktif melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan guna menghasikan inovasi serta terlibat dalam program pendidikan vokasi.
"Untuk itu, datanglah ke Indonesia, karena kami juga memiliki pasar yang sangat besar. Potensi usaha dan keuntungan sangat besar ini sangat menarik bagi para investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia," imbuhnya.
Fokus periode kedua
Airlangga menambahkan, pada periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi akan lebih fokus dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) terutama di sektor industri, setelah periode pertama menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur.
“Karena kami memperoleh bonus demografi. Keunggulan dengan banyaknya populasi anak muda di angkatan kerja, yang terdiri dari generasi milenial dan generasi Z yang siap memimpin di era ekonomi digital,” ungkapnya.
Dengan bonus demografi tersebut, Indonesia memiliki aspirasi besar menjadi salah satu dari 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030. Bahkan, pada tahun 2045 atau bertepatan dengan peringatan 100 tahun Kemerdekaan Indonesia, diproyeksi untuk kekuatan ekonominya mampu menempati peringkat ke-4 dunia.
“Untuk menyongsong bonus demografi dan menciptakan SDM yang kompeten di sektor industri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah melakukan beberapa program strategis, antara lain adalah pendidikan vokasi link and match, pelatihan 3in1, serta pembangunan politeknik di kawasan-kawasan industri,” paparnya.
Melalui program tersebut, SDM yang disiapkan dapat langsung bekerja di berbagai sektor industri, sehingga tenaga kerja diciptakan sudah sesuai dengan kebutuhan dunia industri saat ini. Hal ini sesuai dengan implementasi dari program prioritas yang terdapat di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.
Dengan kondisi politik dan keamanan yang stabil serta didorong pembangunan SDM yang kompeten, Airlangga optimistis, perekonomian Indonesia akan jauh semakin baik di masa mendatang khususnya di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, yang juga akan memberikan dampak positif bagi investor dari berbagai negara.
Pada kunjungan kerjanya ke Jepang, Menperin telah melakukan beberapa pertemuan penting dengan berbagai perusahaan skala besar dari Negeri Sakura, di antaranya Sojitz Corporation, Nippon Steel, Fujitrans, SMBC, Toyota dan lainnya.
Di Negeri Matahari Terbit itu, Menperin juga melakukan pertemuan dengan pelaku usaha yang tergabung dalam Keidanren. Organisasi ekonomi yang komprehensif dengan keanggotaan terdiri dari 1.376 perusahaan perwakilan Jepang, 109 asosiasi industri nasional dan 47 organisasi ekonomi regional.
Dari hasil pertemuan-pertemuan itu, sejumlah investor Jepang di sektor industri masih berminat untuk terus menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini lantaran mereka melihat kondisi ekonomi, politik dan keamanan di Indonesia yang tetap stabil dan kondusif terutama setelah penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019.
“Kami menyampaikan, pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi bertekad untuk semakin menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan memberikan kemudahan perizinan usaha serta fasilitas insentif fiskal maupun nonfiskal,” tutur Airlangga. Menperin juga dijadwalkan akan bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.(p/ab)